TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN – Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) merayakan milad ke-6 dengan peluncuran produk farmasi herbal inovatif, CholesUM. Produk ini dirancang khusus untuk membantu mengatasi sindroma metabolik, seperti hiperlipidemia, hiperkolesterolemia, obesitas, serta gangguan kardiovaskular.
Dijelaskan Rektor UMLA, Prof. Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep. Ners, M.Kep, produk ini adalah karya inovatif dosen UMLA yang telah berhasil untuk hilirisasi dan komersialisasi, dan merupakan produk pertama bagi UMLA. CholesUM merupakan hasil riset unggulan tim farmasi UMLA, memberikan solusi alami yang efektif dalam pengelolaan berbagai masalah kesehatan yang kini semakin umum di masyarakat.
CholesUM merupakan hasil riset unggulan tim farmasi UMLA, memberikan solusi alami yang efektif dalam pengelolaan berbagai masalah kesehatan yang kini semakin umum di masyarakat |
Di tempat berbeda, Aditya Sindu Sakti salah satu dosen farmasi yang menemukan produk ini mengatakan CholesUM terdaftar sebagai jamu di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan diproduksi dengan mematuhi standar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB). Produk ini memanfaatkan ekstrak krokot (Portulaca oleracea) sebanyak 350 mg dan ekstrak daun alpukat (Persea americana) sebanyak 150 mg. Keduanya adalah bahan alami yang mudah didapatkan di Indonesia dan memiliki potensi besar dalam pengobatan tradisional.
Krokot sering kali dianggap sebagai gulma yang merugikan tanaman pangan, sementara daun alpukat belum dimanfaatkan dengan optimal meskipun ketersediaannya melimpah. Namun, melalui riset yang dilakukan di lab Farmasi Universitas Muhammadiyah Lamongan, kedua bahan ini terbukti kaya akan senyawa fenolik dan proantosianidin, dua senyawa yang memiliki peran penting dalam menurunkan kadar lipid, kolesterol, serta membantu mengatasi obesitas.
Rektor UMLA, Prof. Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep. Ners, M.Kep |
Dalam hal produksi, CholesUM diolah di fasilitas yang telah tersertifikasi CPOTB, yang memastikan bahwa produk ini bebas dari kontaminasi mikroorganisme seperti angka lempeng total (ALT), angka kuman koliform (AKK), serta bakteri patogenik lainnya. Selain itu, CholesUM juga terbukti aman karena bebas dari kontaminasi logam berat maupun bahan kimia obat (BKO) berbahaya, seperti sibutramin HCl, yang sering kali ditemukan pada produk penurun berat badan yang tidak aman. Sertifikasi dan jaminan keamanan ini memastikan bahwa CholesUM dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan tradisional yang aman dan berkualitas.
Keunggulan utama dari CholesUM tidak hanya terletak pada efektivitasnya dalam menurunkan kadar lipid dan kolesterol, tetapi juga pada keberlanjutannya sebagai produk berbasis bahan alam yang melimpah di Indonesia. Krokot dan daun alpukat dapat dengan mudah ditemukan dan dikembangkan sebagai bahan baku obat herbal, sehingga meminimalkan ketergantungan pada bahan baku impor. Hal ini sejalan dengan upaya Universitas Muhammadiyah Lamongan untuk mendorong kemandirian bahan baku obat nasional, yang juga memberikan dampak positif pada ekonomi lokal dan industri kesehatan.
Selanjutnya Produk ini akan didistribusikan oleh PT UMLA Sejahtera Utama dan segera tersedia di berbagai apotek dalam jaringan UMLA. Peluncuran CholesUM menunjukkan komitmen UMLA dalam mendukung kesehatan masyarakat serta memperkuat kontribusi akademik melalui inovasi riset yang dapat diterapkan secara luas dan komersial. (humas umla/don)
0 Komentar