TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG– Siswa SMK Negeri 1 Suboh, Situbondo, antusias mengikuti workshop yang diadakan Prodi Akuakultur-Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 19 Oktober 2024 lalu.
Workshop tersebut dijelaskan Kaprodi Akuakultur UMM, Dr. Hanny Handajani, S.Pi, M.Si, dimana sebanyak 30 siswa kelas XII Jurusan Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut SMK Negeri 1 Suboh, Kabupaten Situbondo, mendapatkan wawasan sekaligus pelatihan tentang Penguatan Manajemen Kualitas Air dan Pakan di Hatchery Ikan Kerapu.
Antusiasme siswa SMKN 1 Suboh ketika mengikuti workshop, bahkan tertarik dengan keunggulan Prodi Akuakultur-Perikanan UMM |
Workshop ini dilaksanakan di hatchery milik CV. RBS, Desa Bletok, Kecamatan Bungatan, bertujuan memperkuat pengetahuan dan keterampilan para siswa dalam bidang budidaya perikanan, khususnya hatchery ikan kerapu. Workshop ini juga menjadi bagian dari persiapan siswa menghadapi Uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang akan datang.
Kata Hanny workshop dipandu dua dosen dari Prodi Akuakultur, Fakultas Perikanan UMM, Dony Prasetyo, S.Pi, M.Si menyampaikan materi mengenai manajemen kualitas air, serta Ganjar Adhywirawan Sutarjo, S.Pi, MP, menjelaskan materi tentang manajemen pakan.
Keduanya memberikan paparan komprehensif mengenai pentingnya menjaga kualitas air serta pemberian pakan yang tepat guna meningkatkan produktivitas dan kesehatan ikan kerapu di hatchery. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh pengarah acara, Guru Produktif Perikanan Muhammad Nurul Wathon dan Ketua Jurusan Agribisnis Perikanan Air Payau dan Laut, Ibu Ery Saptarini.
Siswa SMKN 1 Suboh ketika mengikuti workshop Penguatan Manajemen Kualitas Air dan Pakan di Hatchery Ikan Kerapu |
Sementara itu, Dosen Prodi Akuakultur UMM, Dony Prasetyo menjelaskan bahwa kualitas air adalah faktor krusial yang mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan. Sangat penting menjaga parameter-parameter seperti oksigen terlarut, suhu, dan pH agar tetap stabil.
“Manajemen kualitas air yang tepat akan menentukan kesuksesan budidaya. Dengan pemahaman yang benar, hatchery ikan kerapu di Situbondo dapat semakin maju,” ujar Donny.
Selanjutnya Donny memandu praktikum siswa SMKN 1 Suboh langsung di hatchery tentang siswa belajar cara mengukur dan memonitor kualitas air.
Dosen Akuakultur UMM Dony Prasetyo saat menyampaikan materi manajemen kualitas air |
Di tempat sama, Dosen Prodi Akuakultur UMM, Ganjar Adhywirawan membahas strategi pemberian pakan yang efisien dan berkelanjutan. Bahwa pemilihan pakan yang tepat tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan ikan, tetapi juga efisiensi biaya operasional di hatchery.
Selain itu, siswa diberikan wawasan tentang komposisi pakan, teknik pemberian yang optimal, serta dampaknya terhadap kualitas air dalam jangka panjang. Para siswa diajak mencoba merancang jadwal pemberian pakan yang sesuai dengan fase pertumbuhan ikan kerapu.
Guru Produktif Perikanan SMKN 1 Suboh, Muhammad Nurul Wathon, S.Pt, memberikan motivasi agar siswa untuk terus belajar dan mengasah keterampilan mereka. Sebab masa depan perikanan ada di tangan generasi muda. Manfaatkan kesempatan ini untuk menjadi ahli di bidang yang ditekuninya dan terus berinovasi. Dunia perikanan membutuhkan tenaga-tenaga ahli yang siap membangun sektor ini, terutama di wilayah Situbondo kaya potensi perikanan.
Foto bersama antara siswa SMKN 1 Suboh dengan Tim Prodi Akuakultur UMM |
Sekedar diketahui, terkait dengan ini siswa SMK maupun SMA, harus menggunakan kesempatan menimba ilmu dan keterampilan sebagai modal penting untuk menghadapi tantangan di masa depan. Menimba pengetahuan dan mengasah kemampuan di bidang perikanan dapat memilih Prodi Akuakultur-Perikanan UMM yang memiliki keunggulan di bidang tersebut. Diantara Center of Exellencet (CoE) kelas professional udang dan kelas professional Koi, yang ditunjang fasilitas lengkap dan didukung berbagai mitra industry.
Melalui pendidikan di Prodi Akuakultur-Perikanan UMM siswa dapat berperan aktif dalam memajukan sektor ini mulai tingkat lokal maupun nasional, bahkan internasional. (humas akuakultur umm/don)
0 Komentar