TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN – Universitas Muhammadiyah Lamongan atau dikenal dengan UMLA baru saja mengundang dosen asal Negeri Jiran Malaysia (15/8). Dalam acara Guest Lecturer atau Dosen Tamu mendatangkan Wakil Dekan (Akademik dan Pascasarjana) Fakultas Farmasi Universitas Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Dr. Zalina Bt Zahari.
Kegiatan Guest Lecturer tersebut dilaksanakan di Auditorium Budi Utomo UMLA dengan banyak peserta mahasiswa. Mulai dari mahasiswa S1 Farmasi (semester 2), D3 Farmasi (semester 4), D3 Kebidanan (semester 2 dan 4), S1 Kebidanan (semester 4), D3 Fisioterapi (semester 2), S1 Administrasi Rumah Sakit (semester 4), S1 Keperawatan (semester 2), serta mahasiswa asing dari program Summer Course. Dalam penyampaiannya juga didampingi oleh Dosen Farmasi UMLA, Apt. Aditya Sindu Sakti, M.Si.
Suasana foto bersama antara dosen tamu, para dosen UMLA dan peserta International Summer Course (ISC). |
Kembali kepada topik, Dr. Zalina membawakan materi dengan judul “Medication Error: Better Safe than Sorry” atau Kesalahan Pengobatan: Lebih Baik Aman daripada Menyesal. Dalam waktu kurang lebih tiga jam, Dr. Zalina memaparkan banyak pengalamannya. Hal tersebut dibagikannya dengan tujuan mahasiswa mengerti bagaimana mengidentifikasi penyebab umum kesalahan pengobatan serta tindakan pencegahan untuk meminimalisir kesalahan.
“Penggunaan obat merupakan proses kompleks yang melibatkan berbagai praktisi dan banyak langkah, dengan potensi kesalahan serius dan bahaya bagi pasien.” ujar Dr. Zalina mengingatkan.
Penyerahan cindera mata dari Kepala KUI UMLA kepada pemateri |
Dr. Zalina juga menjelaskan terkait sistem yang digunakan di negaranya seperti Malaysian Patient Safety Goals (MPSG) yang terbukti secara signifikan. Selain itu juga disebutkan beberapa permasalahan yang kerap ditemui dalam medication error seperti waktu yang salah, dosis salah, obat tidak sah, kesalahan formular dosis, kesalahan penyiapan obat, rute pemberian obat, dan masih banyak lagi.
Dalam materinya Dr. Zalina juga memberikan beberapa contoh gambar terkait obat ataupun penyimpanan dengan label high alert medication (HAM) atau obat dengan peringtan tinggi dan juga label lainnya dengan kewaspadaan ekstra saat menanganinya.
Penyerahan sertifikat narasumber dari Wakil Dekan 1 Fikes UMLA |
Kesimpulan dari materi Dr. Zalina adalah penting bagi tenaga kesehatan untuk mampu mengidentifikasi, menangani risiko, dan mencegah kesalahan pengobatan. Topik tersebut harus menjadi upaya multidisiplin demi keselamatan pasien yang berobat. (humas umla/hamara)
0 Komentar