TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Perjuangan seorang guru desa menginspirasi siswa SMA Muhammadiyah 02 Sumberpucung populer di sebut Smamuda meraih prestasi tingkat Jatim. Hal ini dijelaskan Kepsek Smamuda Sumberpucung ustadz Unjang Tajul Aripin, M.Pd, usai menerima sertifikat juara film pendek tingkat Jatim.
Menurut ustadz Unjang perlombaan ini merupakan semarak memperingati Hari Kebangkitan Nasional (hardiknas) tahun 2024. “Alhamdulillah segala puji syukur hanya pada Allah, atas nikmat juara ini. Prestasi ini membuktikan kepada masyarakat bahwa Smamuda Sumberpucung adalah sekolah kredibel dan rujukan masyarakat karena prestasinya bidang akademik maupun non akademik,” tutur ustadz Unjang alumni Pondok Modern Gontor ini.
Cuplikan Adegan film pendek para siswa siswi Smamuda |
Kata ustadz Unjang film ini merupakan karya anggota IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) Smamuda dengan mengusung tema Terimakasih Guruku ternyata bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Tema tersebut bertujuan agar menginspirasi para siswa di seluruh negeri betapa berharganya jasa seorang guru dalam mencetak generasi bangsa yang gemilang.
Ustadz Unjang mengungkapkan saat ini ada keprihatinan terhadap adab seorang siswa kepada sang pemberi ilmu alias guru sangat miris sekali. Jika dibandingkan dengan para penuntut ilmu di masa lalu yang sangat menghormati gurunya. Ditambah lagi salah satu syarat ilmu bermanfaat adalah dengan menghormati sang pemilik ilmu.
Cuplikan adegan film pendek SMAMUDA dimana menggambarkan kurangnya adab terhadap guru |
Maka dengan film pendek karya arek Smamuda ini diharapkan membuka hidayah para penuntut ilmu agar lebih menghormati jasa para guru di negri ini.
Salah satu anggota IPM, Trismi Puguh Reni Budiati menyampaikan dalam film ini di perankan 12 orang siswa. Mereka siswa kelas XI dan kelas X. Dengan beberapa siswa menjadi tokoh guru. Nah, untuk tokoh utama diperankan oleh Rika Ayu kelas XI jurusan IPA yang menjadi sosok wali kelas yang berusaha semaksimal mungkin agar para siswanya bisa mendapat nilai yang bagus di ujian akhir.
Adegan film pendek Smamuda yang endingnya mampu mengubah siswa menjadi memiliki adab terhadap guru |
Para siswa ini berakting melawan dan juga jauh dari tata krama. Namun, Rika sebagai aktor utama menunjukkan sifat yang gigih dalam memperjuangkan para siswanya.
Trismi juga menyampaikan bahwa pembuatan film pendek ini berlangsung selama dua hari. Kesulitan dalam proses pengeditan. Hal ini di karenakan minimnya pengetahuan mengenai kamera serta molornya jadwal. ”Aalhamdulillah pembuatan film pendek ini berlangsung dengan lancar. Adapun harapan kedepannya adalah kami siswa Smamuda bisa lebih baik dan semaksimal mungkin dalam keikutsertaan lomba, baik lomba online maupun offline,” ujar Trismi. (humas smamuda/ca’hud)
0 Komentar